Hipotesis avogrado

 Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik).

 Pada tahun 1811,Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.

Gay Lussac:

2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen ⎯⎯→ 2 volume uap air

Avogadro:

2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen ⎯⎯→ 2 molekul uap air

Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:

“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.”

Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg,2000). 

Marilah kita lihat bagaimana hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa



Senyawa hidrokarbon

 1. Sejak Friederich Wohler berhasil menyintesis urea dengan menggunakan zat kimia, maka pendapat yang menyatakan bahwa senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup menjadi gugur.

2. Senyawa karbon adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, yang jumlahnya di alam sangat banyak.

3. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.

Banyaknya senyawa hidrokarbon disebabkan karena keistimewaan yang dimiliki oleh atom karbon, yaitu dapat membentuk empat ikatan dengan atom karbon lain atau dengan atom unsur lain.

4. Pada senyawa hidrokarbon, berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat, atom karbon dibedakan atas karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener.

5. Ikatan yang terjadi pada senyawa hidrokarbon adalah ikatan kovalen, baik kovalen tunggal maupun rangkap dua serta rangkap tiga.

6. Secara umum dikenal tiga jenis golongan senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna.

7. Pada senyawa hidrokarbon, dikenal istilah isomer, yaitu senyawa yang mempunyai rumus kimia sama tetapi rumus strukturnya berbeda.

8. Sumber utama senyawa hidrokarbon adalah dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

9. Senyawa hidrokarbon diperoleh dari penyulingan minyak bumi melalui distilasi fraksinasi dan hasilnya berupa fraksi-fraksi senyawa hidrokarbon, antara lain gas LPG, bensin, petroleum eter, lilin, dan aspal.

10.Senyawa hidrokarbon pada umumnya dipergunakan sebagai bahan bakar mesin, pemanasan ruangan, dan bahan baku industri kimia dan petrokimia.

11. Semua senyawa karbon merupakan turunan dari senyawa hidrokarbon dan mempunyai kegunaan yang bermacam-macam yang hampir mencakup semua kebutuhan hidup sehari-hari

Penerapan konsep redoks dalam pengolahan limbah

 Salah satu penerapan konsep reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bidang pengolahan limbah. Prinsip dasar yang dipergunakan adalah teroksidasinya bahan-bahan organik maupun anorganik, sehingga lebih mudah diolah lebih lanjut.

Limbah merupakan salah satu pencemar lingkungan yang perlu dipikirkan cara-cara mengatasinya. Untuk menjaga dan mencegah lingkungan tercemar akibat akumulasi limbah yang semakin banyak, berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk memperoleh teknik yang tepat dan efisien sesuai kondisi lokal.

Berbagai tipe penanganan limbah cair dengan melibatkan mikroorganisme telah dikerjakan di Indonesia, yaitu sedimentasi, kolam oksidasi, trickling filter, lumpur aktif (activated sludge), dan septic tank. Pada uraian ini akan kita pelajari salah satu teknik saja, yaitu teknik lumpur aktif (activated sludge).

Proses lumpur aktif (activated sludge) merupakan sistem yang banyak dipakai untuk penanganan limbah cair secara aerobik. Lumpur aktif merupakan metode yang paling efektif untuk menyingkirkan bahan-bahan ter-suspensi maupun terlarut dari air limbah.

 Lumpur aktif mengandung mikroorganisme aerobik yang dapat mencerna limbah mentah. Setelah limbah cair didiamkan di dalam tangki sedimentasi, limbah dialirkan ke tangki aerasi. Di dalam tangki serasi, bakteri heterotrofik berkembang dengan pesatnya. Bakteri tersebut diaktifkan dengan adanya aliran udara (oksigen) untuk melakukan oksidasi bahan-bahan organik. 

Bakteri yang aktif dalam tangki aerasi adalah Escherichia coli, Enterobacter, Sphaerotilus natans, Beggatoa, Achromobacter, Flavobacterium, dan Pseudomonas. Bakter-bakteri tersebut membentuk gumpalan-gumpalan atau flocs. Gumpalan tersebut melayang yang kemudian mengapung di permukaaan limbah.

Larutan elektrolit dan konsep redoks

 

163

1. Larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan pelarut.

2. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai larutan elektrolit. Dalam larutan elektrolit terjadi peruraian ion-ion yang dapat bergerak bebas, sehingga mampu menghantarkan arus listrik.

3. Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Keduanya berbeda dalam hal banyak sedikitnya menghasilkan ion.

4. Senyawa ion dalam larutannya dapat bersifat elektrolit lemah maupun kuat, sedangkan senyawa kovalen dalam larutan dapat bersifat nonelektrolit, elektrolit lemah, atau elektrolit kuat.

5. Konsep reaksi oksidasi-reduksi mengalami perkembangan mulai dari berdasar penerimaan dan pelepasan oksigen, penerimaan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi.

6. Reaksi redoks merupakan peristiwa oksidasi dan reduksi yang berlangsung bersamaan.

7. Pada reaksi redoks, oksidator adalah zat yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan

zat ini sendiri mengalami reduksi. Sedangkan reduktor adalah zat yang dapat

menyebabkan terjadinya reduksi dan zat ini sendiri mengalami oksidasi.

8. Reaksi redoks banyak berperan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya

adalah untuk mengatasi limbah industri dengan menggunakan metode lumpur aktif

Contoh soal kimia koefisiensi reaksi stoikiometri

 Aluminium larut dalam larutan asam sulfat menghasilkan larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen. Persamaan reaksinya:

2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) ⎯⎯→ Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)

Berapa mol gas hidrogen dan mol larutan aluminium sulfat yang dihasilkan jika digunakan 0,5 mol aluminium?

Jawab:

Dari persamaan reaksi:

2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) ⎯⎯→ Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)

0,5 mol.                                              ?                   ?

diketahui perbandingan koefisien Al : H2SO4 : Al2(SO4)3 : H2 adalah 2 : 3 : 1 : 3

Jumlah mol gas hidrogen =

koefisien H2 mol Al

koefisien Al

×

=

3

2

 × 0,5 mol = 0,75 mol

Jumlah mol larutan aluminium sulfat =

2 43

koefisien Al (SO )

mol Al

koefisien Al

×

=

1

2 × 0,5 mol = 0,25 mol

Jadi,

2 Al(s) + 3 H2

SO4

(aq) ⎯⎯→ Al2

(SO4)3

(aq) + 3 H2

(g)

0,5 mol 0,25 mol 0,75 mol

Contoh soal kimia

1. Suatu zat memiliki Mr sebesar 181,5. Jika rumus empirisnya adalah C2HCl (Ar C =12, H = 1, Cl = 35,5), tentukan rumus molekulnya!

2. Tentukan rumus empiris senyawa yang mengandung:

a. 26,53% K, 35,37% Cr, dan sisanya oksigen

b. 29,11% Na, 40,51% S, dan sisanya oksigen (Ar K = 39, Cr = 52, O = 16, Na = 23, dan S = 32)

3. Pada pembakaran sempurna 2,3 gram suatu senyawa yang mengandung C, H, dan O dihasilkan 4,4 gram CO2 dan 2,7 gram H2O. Persamaan reaksinya:

CxHyOz + O2 ⎯⎯→ CO2 + H2O

Tentukan rumus empiris senyawa tersebut! (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16)

4. Pada pembakaran sempurna 13 gram suatu hidrokarbon CxHy dihasilkan 4,4 gram CO2. Massa 5 liter senyawa (T, P) adalah 6,5 gram. Pada (T, P) yang sama, massa dari 1 liter oksigen adalah 1,6 gram. Tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut!

(Ar C = 12, H = 1, dan O = 16)

5. Suatu hidrokarbon CxHy yang berbentuk gas terdiri dari 80% karbon dan sisanya hidrogen. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut. Jika diketahui massa dari 1 liter senyawa itu (STP) adalah 1,34 gram, tentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut!

6. Senyawa CxHyOz tersusun dari 40% karbon, 6,67% hidrogen, dan sisanya oksigen. Jika Mr senyawa tersebut adalah 90, tentukan rumus molekul senyawa tersebut!

Tata nama senyawa terner

 Tata Nama Senyawa Terner

Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang saling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan garam.

1. Tata Nama Asam

Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. 

Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Contoh:

H3PO4 ⎯⎯→ 3 H+ + PO43–

                             ↓             ↓

                     ion asam   anion sisa asam (fosfat)

Nama asam tersebut adalah asam fosfat.

Rumus molekul dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari adalah:

H2SO4: asam sulfat (dalam aki)

HNO3: asam nitrat

H3PO4: asam fosfat

CH3COOH : asam asetat (asam cuka)

(Martin S. Silberberg, 2000)

2. Tata Nama Basa

Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun.

Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–.

 Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Contoh:

NaOH⎯⎯→Na+ + OH–

                         ↓           ↓

                  natrium    hidroksida

Ca(OH)2 ⎯⎯→ Ca2+ + 2 OH–

                               ↓              ↓

                       kalsium      hidroksida

Al(OH)3 : aluminium hidroksida

Cu(OH)2 : tembaga(II) hidroksida

Ba(OH)2 : barium hidroksida

Tata nama senyawa kimia ion

 Tata Nama Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom. Daftar kation dan anion penting diberikan dalam tabel 3.1 dan 3.2.

1. Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan.

Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa.

Rumus senyawa ion:

b Xa+ + a Yb– ⎯⎯→ XbYa

Untuk a dan b sama dengan angka 1 tidak perlu ditulis. Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.

Contoh:

• Na+ + Cl–⎯⎯→ NaCl natrium klorida

• 2 Na+ + SO42– ⎯⎯→ Na2SO4 natrium sulfat

• Fe2+ + 2 Cl–⎯⎯→ FeCl2 besi(II) klorida

• Al3+ + PO43– ⎯⎯→ AlPO4 aluminium fosfat

• Mg2+ + CO32– ⎯⎯→ MgCO3 magnesium karbonat

• 3 K+ + AsO43– ⎯⎯→ K3AsO4 kalium arsenat



 Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka indeks tidak disebut.

Contoh:

• NaCl = natrium klorida

• CaCl2= kalsium klorida

• Na2SO4= natrium sulfat

• Al(NO3)3 = aluminium nitrat

Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, makasenyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh:

• Cu2O = tembaga(I) oksida

• CuO = tembaga(II) oksida

• FeCl2 = besi(II) klorida

• FeCl3 = besi(III) klorida

• Fe2S3 = besi(III) sulfida

• SnO = timah(II) oksida

• SnO2 = timah(IV) oksida

 

Tata nama senyawa kimia sederhana (biner)

 Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan metana (CH4).

1. Rumus Senyawa

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.

B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F

Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2.

2. Nama Senyawa

Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua.

Contoh:

• HCl = hidrogen klorida

• H2S = hidrogen sulfida

Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut.

1 = mono 6 = heksa

2 = di 7 = hepta

3 = tri 8 = okta

4 = tetra 9 = nona

5 = penta 10 = deka

Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida.

Contoh:

• CO = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu)

• CO2 = karbon dioksida

• N2O = dinitrogen oksida

• NO = nitrogen oksida

• N2O3 = dinitrogen trioksida

• N2O4 = dinitrogen tetraoksida

• N2O5 = dinitrogen pentaoksida

• CS2 = karbon disulfida

• CCl4 = karbon tetraklorida

Ikatan antar atom

 1. Unsur-unsur stabil dalam sistem periodik terletak pada golongan gas mulia, di mana unsur-unsur pada golongan ini memiliki elektron valensi duplet (He) dan oktet (Ne,Ar, Kr, Xe, dan Rn).

2. Seluruh unsur yang ada dalam sistem periodik mempunyai keinginan untuk mencapai kestabilan, dengan jalan melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun dengan jalan menggunakan bersama pasangan elektron.

3. Ikatan ion terjadi bila ada serah terima elektron antara atom yang melepaskan elektron(atom unsur logam) dengan atom yang menangkap elektron (atom unsur nonlogam).

4. Ikatan kovalen terjadi pada atom-atom yang masih memerlukan elektron (kekurangan elektron) untuk menjadi stabil. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom ini menggunakan bersama pasangan elektronnya.

5. Apabila salah satu atom unsur menyumbangkan pasangan elektronnya untuk digunakan bersama dengan atom lain, di mana atom lain ini tidak memiliki elektron, maka ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen koordinasi.

6. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda keelektronegatifannya disebut sebagai ikatan kovalen polar, sedang bila terjadi pada dua atom yang memiliki keelektronegatifan yang sama disebut ikatan kovalen nonpolar.

7. Dalam atom-atom unsur logam, ikatan yang terjadi antarelektron valensinya disebut sebagai ikatan logam.

Contoh soal kimia tanpa jawaban

1. Partikel penyusun inti atom adalah ... .

A. proton

B. neutron

C. neutron dan elektron

D. proton dan neutron

E. proton, elektron, dan neutron


2. Di antara pernyataan berikut ini, yang benar untuk neutron adalah ... .

A. jumlahnya selalu sama dengan jumlah proton

B. jumlahnya dapat berbeda sesuai dengan nomor massa isotopnya

C. jumlahnya sama dengan jumlah elektron

D. merupakan partikel atom bermuatan positif

E. merupakan partikel atom bermuatan negatif


3. Partikel dasar penyusun atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Muatan Listrik partikel dasar tersebut berturut-turut adalah ... .

A. –1; +1; 0 D. –1; 0; +1

B. +1; –1; 0 E. 0; –1; +1

C. +1; 0; –1


4. Jumlah maksimum elektron pada kulit N adalah ... .

A. 18 D. 32

B. 20 E. 50

C. 30


5. Suatu isotop mempunyai 21 neutron dan nomor massa 40. Unsur tersebut mempunyai elektron valensi sebanyak ... .

A. 1 D. 6

B. 2 E. 9

C. 3


6. Diketahui nomor atom K dan Ar berturut-turut adalah 19 dan 18. Ion K+ dan atom Ar mempunyai kesamaan dalam hal ... .

A. konfigurasi elektron D. muatan inti

B. jumlah proton

E. jumlah partikel dasar

C. jumlah neutron


7. Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron K = 2, L = 8, M = 18, dan N = 7. Salah satu isotopnya mempunyai nomor massa 80.

Isotop tersebut mengandung ... .

A. 35 elektron dan 35 neutron

B. 35 proton dan 35 neutron

C. 35 proton dan 45 neutron

D. 35 elektron dan 80 neutron

E. 80 elektron dan 80 neutron

Stoikiometri atom senyawa dan molekul

 Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi).

Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust(1754 – 1826) menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap).

Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga Hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803.

Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom-atom dalam senyawa (rumus kimia zat).

 Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antar atom (Ar) maupun antarmolekul (Mr) dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.

Teori domain elektron

 Teori Domain Elektron

Menurut Ralph H. Petrucci (1985), teori Domain Elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Teori ini adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan tolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut:

a. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap atau rangkap tiga) merupakan 1 domain.

b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.

Contoh

Gambarkan struktur lewis masing-masing senyawa

• Setiap satu elektron ikatan (tunggal, rangkap dua maupun rangkap tiga

merupakan satu domain

• Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain

Sehingga jumlah domainnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6-1. Contoh Penentuan Domain Elektron

No

Senyawa

Struktur Lewis

Jumlah Domain Elektron

1

H2O

4

2

CO2

2

3

SO2

3

Penjelasan :

1. Pada struktur lewis H2O atom pusat O dikelilingi oleh 4 PEI sehingga jumlah

domain elektron = 4

2. Pada struktur lewis CO2 atom pusat C dikelilingi oleh 2 ikatan rangkap,

sehingga domain elektron = 2

3. Pada struktur lewis SO2 atom pusat S dikelilingi oleh dua ikatan rangkap,

ikatan tunggal dan 1 PEB, sehingga jumlah domain elektron = 3

Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

a. Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak

sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi)

sedemikian rupa, sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.

b. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah:

Tolakan antar domain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas

dengan domain elektron ikatan > tolakan antara domain elektron ikatan.

c. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron ikatan.

2. Rumus/Tipe Molekul

Rumusan tipe molekul dapat ditulis dengan lambang AXnEm (jumlah pasangan

electron), pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)

dimana :

A : Atom pusat

X : Jumlah pasangan elek

Kelas 10 teori VSEPR

 Teori VSEPR adalah teori yang menggambarkan bentuk molekul berdasarkank epada tolakan pasangan electron disekitar atom pusat. Teori tolakanp asangan elektron ini dikenal dengan istilah VSEPR (Valence Shell Electron Pairo f Repulsion).

Bentuk molekul didasarkan kepada jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan menempati tempat sejauh munkin untuk meminimumkan tolakan.

Teori VSEPR merupakan penjabaran sederahana dari rumus Lewis yang berguna untuk memprediksikan bentuk molekul poliatom berdasarkan struktur Lewis-nya. Teori VSEPR pertama kali dikembangkan oleh NevilSidgwick dan Herbet Powel pada tahun 1940, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ronald Gillespie dan Ronald Nyholm.

Ide dasar teori VSEPR adalah adanya tolakan antara pasangan elektron sehingga pasangan elektron tersebut akan menempatkan diri pada posisi sejauh mungkin dari pasangan elektron lainnya. Posisi pasangan elektron satu dengan yang lain yang semakin berjauhan akan menyebabkan tolakan antar mereka menjadi semakin kecil. Pada posisi yang paling jauh yang dapat dicapai, tolakan antar pasangan elektron menjadi minimal. 

Tolakan antar pasangan elektron terjadi antara pasangan elektron bebas yang terlokalisasi pada atom pusat dan elektron ikat secara ikatan koordinasi. Teori VSEPR mengasumsikan bahwa masing-masing molekul akan mencapai geometri tertentu sehingga tolakan pasangan antar elektron di kulit valensi menjadi minimal.

Karbon aktif sifat pembuatan dan aplikasi

 Karbon aktif, juga dikenal sebagai arang aktif atau activated carbon dalam bahasa Inggris, adalah bentuk karbon yang sangat poros dan memil...